Kalau kita sadari, betapa banyak kesalahan pada diri manusia karena tidak ada yang meluruskannya.
Karenanya kesalahan itu terus bertumpuk sehingga berubah menjadi sebuah kondisi yang berlaku dan dianggap biasa.
Adakalanya ketidak tahuan terhadap kebenaran merupakan pemicu dalam mengabaikan kebenaran, yang pada akhirnya sebagin besar manusia membiarkan kesalahan tetap berjalan karena buta terhadap kebenaran.
Adakalanya pula kemalasan berfikir dan lemahnya moral menjadi penyebab menyebar dan mengakarnya kesalahan. Hal ini juga menjadi faktor pendukung berkembangnya kesalahan yang kemudian menimbulkan pengaruh, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Ketika sebuah penyakit datang yang dibutuhkan adalah seorang dokter untuk mengetahui resep obatnya, sebagaimana ketika kesalahan terjadi, maka penasehatlah yang di butuhkan untuk segera meluruskan keadaan dan perlahan-lahan menuntunnya menuju jalan yang lurus dan benar.
Karenanya kesalahan itu terus bertumpuk sehingga berubah menjadi sebuah kondisi yang berlaku dan dianggap biasa.
Adakalanya ketidak tahuan terhadap kebenaran merupakan pemicu dalam mengabaikan kebenaran, yang pada akhirnya sebagin besar manusia membiarkan kesalahan tetap berjalan karena buta terhadap kebenaran.
Adakalanya pula kemalasan berfikir dan lemahnya moral menjadi penyebab menyebar dan mengakarnya kesalahan. Hal ini juga menjadi faktor pendukung berkembangnya kesalahan yang kemudian menimbulkan pengaruh, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Ketika sebuah penyakit datang yang dibutuhkan adalah seorang dokter untuk mengetahui resep obatnya, sebagaimana ketika kesalahan terjadi, maka penasehatlah yang di butuhkan untuk segera meluruskan keadaan dan perlahan-lahan menuntunnya menuju jalan yang lurus dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar