AL-HABIB ABDULLAH AL-HADDAD
Al-Qutbul Irsyad Walbilad (1044-1132 H )
۞ Nasab Dan Kelahiran
Sebuah cacat fisik memang tidak akan menghambat seseorang yang akan menghidupkan manhaj-manhaj dakwah islam dengan mencurahkan akal fikiran, mengarang buku-buku, atau berdakwah dengan lisan, sifat dan uswah yang baik dalam keseharian. Hal itulah yang nampak dan dibuktikan seorang ulama besar Al-Quthub yang memberikan pendidikan, pengarahan serta tuntunan bagi negerinya ialah Al-Imam Abdullah Al-Haddad yang memiliki nama lengkap : Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad Al-Haddad bin Alwi bin Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin alFaqih Al-Allamah Ahmad bin Syeikh Al-Imam Abdurrahman bin As-Sayyid Al-Imam Alwi (paman Al-Faqih Al-Muqaddam) bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Ba'alawi, terlahir di kampung Subair pinggiran kota Tarim pada hari Kamis 5 Shafar 1044 H, dan terdidik di kota tersebut. Ketika berusia empat tahun beliau tertimpa musibah hingga kedua mata beliau buta, tapi Allah SWT menggantinya dengan cahaya mata hati (bashirah), dengan kegigihan dan kesabarannya sebagaimana kokohnya gunung di Hadhramaut yang menjulang tinggi tergambar sebuah isyarat bahwa seorang yang terlahir dengan kecacatan buta mata ini, akan menyirami kota Tarim dengan semerbak bunga, pada masa kecilnya setiap kali pulang dari ma'lamah Al-Haddad kecil pergi ke Masjid Ba'alawi dan beberapa masjid lain di kota Tarim untuk shalat sunnah duaratus roka'at dan ketika baru menginjak usia 20 tahun, ia sudah mempunyai karangan-karangan yang berbobot.
۞ Dakwah Yang Ikhlas
Hati yang gundah dan penuh dengan perasaan yang tidak tenang dengan sebuah kepentingan dalam upaya men-dekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa serta menunjukkan jalan yang terang bagi umat Nabi Muhammad SAW, itulah karakter beliau dengan keikhlasannya berdakwah bilhikmah walmau'izhah hasanah, datanglah berduyun-duyun dari anak kecil, dewasa sampai jompo-jompo untuk menghadap kepadanya, mendengarkan nasihatnya, memetik bunga yang harum semerbak, mempraktekkan akhlak, sosok kepribadian-nya dari adab sekecil cara meminum air sampai bermu'amalah dan sopan santun dalam hidup sehari-hari bermasyarakat. Suara beliau pun direspon di seluruh pelosok kota Tarim pada khususnya dan Hadhramaut pada umumnya, sampai ke seluruh penjuru dan belahan dunia dari ketika hidupnya sampai wafatnya, lihatlah dzikir beliau yang terhimpun dalam "Wirdullatif" dan "Ratibul Haddad", buku-buku beliau seperti "Nasha'ih Ad-Diniyah", "Risalatul Mu'awanah" dan "Ad-Da'wah At-Tammah", begitu pula kasidah-kasidahnya yang sastrawi, yang tidak akan tersusun kecuali dari seorang sastrawan yang cendikia. Sayyid Ahmad bin Umar Al-Hinduan berkata :"Al-Imam Al-Haddad telah mencapai derajat mujtihad mutlak". Pada tahun 1079 H beliau pergi menunaikan ibadah haji dan menziarahi kakeknya Nabi Muhammad SAW disamping berdialog dengan ulama Makkah dan Madinah yang mengenal martabat beliau disisi Allah SWT, mereka pun memuji dan berharap dapat mencapai derajat mulia yang telah dicapai oleh Al-Imam Al-Haddad.
۞ Guru-Guru
Kesabarannya dalam melazimi guru-gurunya semenjak belajar, menuaikan berkah ilahi, angin segar pun ia capai dari kesungguhannya tersebut. Guru-guru beliau adalah ulama kharismatik dan populer yang sudah aktif sebagai Da'i ilallah, karakteristik dan kereativitas mereka pun tidak jauh beda dengan muridnya Al-Haddad dewasa, bahkan Al-Imam Al-Haddad mempunyai karangan melimpah, tersebar dan dibaca oleh banyak orang, itulah yang dinamakan "Ilmun Nafi'" ilmu yang bermanfaat sebagaimana do'a sayyidina Abu Hurairah yang diamini oleh Rasulullah SAW.
Diantara guru-guru beliau adalah : Al-Qutbul Anfas Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas, Al-Allamah Al-Habib Aqil bin Abdurrahman As-Segaff, Al-Allamah Al-Habib Abdurrahman bin Syeikh Aidid, Al-Allamah Al-Habib Sahal bin Ahmad Bahasan Al-Hudaili Ba'alawi, Al-Allamah Al-Habib Muhammad bin Alwi As-Segaff (Makkah).
۞ Murid-Murid Yang Teladan
Seperti pepatah : "Buah duren tidak akan jatuh jauh dari pohonnya" murid-murid beliau pun bagaikan anak kandung sendiri di bawah asuhan beliau, terdidik suluk dan berakhlak mulia serta menjadi Da'i yang mukhlis, anak-anak beliau sendiri seperti Al-Habib Hasan adalah murid beliau yang meneruskan jejak langkahnya. Diantara murid yang lain adalah : Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi, Al-Allamah Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Bilfaqih, Al-Habibain Muhammad dan Umar bin Zein bin Smith, Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Bar, Al-Habib Ali bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaff, Al-Habib Muhammad bin Umar bin Thoha As-Sofhi As-Segaff, dll .
۞ Karya-Karya
Karya-karya yang mengandung nasihat dan hikmah dengan landasan hadits-hadits nabawi adalah ciri khas karangan beliau, "Jika Allah SWT sudah mencintai hambanya; maka Allah memanggil Jibril : "Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia", kemudian Jibril mengabarkan kepada penghuni langit : "Sesungguhnya Allah SWT mencintai si fulan, maka cintailah dia", sampai perkataannya didengarkan dan diterima oleh masyarakat", ini adalah kesimpulan dari hadits riwayat Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, seperti itulah umat Islam dari zaman beliau sampai sekarang mempelajari, meneliti, menghafal, atau hanya sekedar membaca, menelaah dan menterjemahkannya ke bahasa Inggris dan Perancis, bahkan ada yang menjadikannya seperti hidangan yang disajikan setiap waktu, mereka mengatakan : "Karya Al-Imam Al-Haddad mencakup kesimpulan dan pokok dari karya-karya Al-Imam Al-Ghazali yang selalu ada menjadi koleksi perpustakaan Islam", itulah karya-karya yang terangkum padat melengkapi bahtera kehidupan sehari-hari.
Berikut daftar sebagian kitab-kitab karya Imam Al-Haddad :
1. Ad-Da'wah At-Tammah
2. Risalah Mu'awanah…
3. Nasaih Ad-Diniyah
4. Kitabul hikam
5. Al-Fusul ilmiyah wal fusul hukmiyah
6. Sabilul Id-Dikar wal I'tibar…
7. Risalah Mudzakarah ma'al Ikhwan…
8. Risalah Suluk Adabil Murid
9. An-Nafa'isul Ulwiyah…
10. Ittihafus Sa'il dan lain lain.
۞ Keluarga Al-Imam Al-Haddad
Al-Imam Al-Haddad memiliki beberapa istri, dan dikarunia oleh Allah SWT beberapa anak laki-laki dan perempuan yang solih dan solihah, diantara mereka adalah : Alwi, Hasan, Husain, Salim, Muhammad dan Zainul Ibad.
۞ Berpulang Ke Rahmatullah
Siapa yang terang awal kehidupannya; maka terang pula akhirnya, senantiasa dalam khidmah untuk agama Allah SWT dengan berdakwah menggambarkan khusnul khatimah ketika berpulangnya Al-Imam Al-Haddad pada tahun 1132 H. di kota Tarim dan di makamkan di Zanbal sebelah selatan dekat dengan Al-Imam Abdullah Al-Aydrus bin Abi Bakar, mudah-mudahan Allah SWT memberikan rahmat yang luas dan keberkahan baginya di dunia dan akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar