Minggu, 14 Juni 2009

AL-HABIB ABU BAKAR BIN ABDURRAHMAN AS-SEGAFF

AL-HABIB ABU BAKAR BIN ABDURRAHMAN AS-SEGAFF
As-Sakran (Mabuk dalam Ibadah) W: 821 H


۞ Nama, Karakter Dan Kelahiran

Sayyidina Al-Imam Abu Bakar As-Sakran dilahirkan di kota Tarim dan besar di sana, beliau selalu melazimi ayahnya sejak kecil, di waktu ayahnya masih hidup ia sudah diizinkan untuk membai’at dan memakaikan pakaian sufisme kepada orang lain, di awal mula suluknya ia sering melakukan riadlah dan mujahadah batin secara rahasia dan menjaganya agar tidak diketahui orang lain, ia juga selalu mengosongkan hati dari kesibukan duniawi hanya untuk mengingat Allah SWT.

۞ Keistimewaan Dan Kemuliaan

Sebagaimana lazimnya sosok kepribadian para kaum sufi, beliau juga diberi anugerah oleh Allah SWT keistimewaan, diantaranya : pernah bertemu dengan para Nabi, melihat alam Malaikat, melihat 'Arsy, mengetahui alam-alam gaib, mengetahui martabat-martabat para wali, melihat alam barzakh, sorga, neraka, dan banyak lagi dari rahasia Allah SWT yang menunujukkan kekuasaan-Nya.

Ketika datang "hal'' (kondisi rohani), ia pun menjauhkan diri dari tempat tidur, karena gelisah ia pun tidak bisa tidur siang dan malam, kadang-kadang ia merasa kedinginan di musim panas, kepanasan di musim dingin, sehingga beliau tidur di teras untuk menghilangkan rasa panas tersebut.

Sering muncul karamah dari diri beliau dalam keadaan tidak sadarkan diri, sehingga apabila ia sadar, beliau mengingkarinya dan berkata : "Aku tidak mengatakannya, aku tidak memperbuatnya", pernah juga suatu ketika terjadi hujan lebat, masyarakat mengira akan terjadi banjir besar, namun beliau mengingkari kekhawatiran masyarakat dan berkata : "Tidak akan terjadi banjir besar kecuali di wadi Guraib (salah satu pemukiman di Hadhramaut)", benar apa yang beliau katakan banjir hanya terjadi di wadi Guraib.

Pernah dua orang laki-laki datang untuk menemuinya sesudah shalat Jum’at di masjid Jami’, beliau berbincang bersama keduanya sampai waktu adzan Ashar dikumandangkan, saat itu mereka merasa kelaparan, kemudian beliau berkata : "Ambillah makanan dalam bajuku ini", mereka turuti saja apa yang beliau perintahkan, seketika itu mereka kaget setelah temukan roti yang masih panas dalam baju beliau, lalu mereka makan sampai kenyang namun masih tersisa, dan akhirnya sisa roti itu dimakan oleh beliau.

Suatu hari beliau bertemu dengan orang yang membutuhkan pinjaman uang, beliau bertanya : ''Berapa keperluanmu?”, orang tersebut menjawab : ''Tiga dinar untuk memenuhi kebutuhan keluargaku". "Tenanglah kamu akan segera mendapatkannya", tak lama kemudian orang tersebut bertemu dengan temannya lalu memberinya tiga dinar, namun ia masih merasa kurang dan kemudian berusaha keras untuk mendapatkan tambahan, tetapi tidak menghasilkannya kecuali sebatas yang telah ia katakan pada Syeikh Abu Bakar As-Sakran.



۞ Hikmah-Hikmah

Beliau berkata : "Tak ada satu jalanpun yang telah dilalui kaum sufi kecuali telah kami tempuh". Syeikh Ali (anak beliau) berkata : "Jalan tersebut ialah jalan orang-orang yang benar-benar berpegang teguh dengan syariat, mengamalkan sunnah-sunnah Rasul SAW dan mengikuti jejak langkahnya”.

Berpulang Ke Rahmatullah

Beliau wafat pada tahun 821 H. dan di makamkan di Zanbal Tarim Al-Ghanna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar