Minggu, 21 Februari 2010

Kisah hikmah ( seorang tukang kayu)

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan. Dia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Dia sudah merasa lelah, Dia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.


Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Kemudian dia memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu menyetujui permohonan pemilik perusahaan, walaupun dengan perasaan terpaksa, karena dia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan, Dengan ogah- ogahan dia mengerjakan proyek itu. Dia Cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang bagus. Sungguh sayang dia harus mengakhiri karirnya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang untuk melihat rumah yang dimintanya, dia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini adalah rumahmu," katanya, "hadiah dari kami."

Betapa terkejutnya si tukang kayu, Betapa malu dan menyesalnya. andai saja dia tahu bahwa dia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, tentu dia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. sekarang dia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus, hasil karyanya sendiri.

((Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. adakalanya, kita membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan, kita terkejut dan menyesal ketika melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang
jauh berbeda.

Bayangkan bahwa kita adalah si tukang kayu, bayangkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya dengan harapan mendapat hasil yang terbaik.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini.))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar